Menjamu tamu dengan suasana outdoor bisa menjadi inspirasi kreatif. Bukan hanya membawa unsur-unsur luar ke dalam ruangan, melainkan juga sudah seperti membawa replika taman kerikil ke dalam ruangan.
Tidak disangkal bahwa material kayu mampu memberikan kesan alami pada ruangan. Namun, bukan berarti hanya furnitur kayu yang dapat dipilih. Selain kayu, sebetulnya kita juga bisa menggunakan furnitur dari bahan sistetis. Misalnya, furnitur dari rotan sintetis (polyethilene). Furnitur ini juga tampil alami dan relatif lebih ringan. Kerangkanya terbuat dari aluminium. Selain itu, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan kayu. Cukup dilap dengan kain untuk membersihkannya dari debu.
Pada ruang ini sentuhan kayu tetap ada antara lain pada buffet dan coffee table. Keduanya sama-sama terbuat dari kayu jati. Bedanya, pada coffee table yang digunakan adalah kayu jati recycle. Agar tampilannya lebih alami dan unik, furnitur kayu sengaja tidak di-finishing.
Layaknya taman, cahaya matahari leluasa masuk ruang tamu. Cahaya masuk melalui dinding-dinding kaca sehingga ruang tamu terang dan hangat oleh sinar matahari yang berlimpah pada siang hari. Dinding kaca juga memperlihatkan pemandangan taman di samping rumah. Pemandangan ini semakin menguatkan suasana "taman" dalam ruangan.
Proses "membawa" taman ke dalam ruang tamu semakin lengkap. Dengan menambahkan beberapa pohon. Pepohonan bisa menggunakan yang asli. Tetapi, menggunakan yang artifisial pun tak masalah. Yang penting memberikan nuansa hijau.
Tidak lupa, kerikil-kerikil koral disebarkan di permukaan lantai. Penyebarannya harus diatur agar dapat menutupi seluruh permukaan lantai. Bisa gunakan warna kerikil yang berbeda-beda dalam satu ruangan. Tergantung selera. Yang penting penataannya harus sesuai dengan gaya dan penataan ruangan. Supaya ruangan semakin "hidup", tambahkan aksesori berupa bantal warna-warni.
Tidak disangkal bahwa material kayu mampu memberikan kesan alami pada ruangan. Namun, bukan berarti hanya furnitur kayu yang dapat dipilih. Selain kayu, sebetulnya kita juga bisa menggunakan furnitur dari bahan sistetis. Misalnya, furnitur dari rotan sintetis (polyethilene). Furnitur ini juga tampil alami dan relatif lebih ringan. Kerangkanya terbuat dari aluminium. Selain itu, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan kayu. Cukup dilap dengan kain untuk membersihkannya dari debu.
Pada ruang ini sentuhan kayu tetap ada antara lain pada buffet dan coffee table. Keduanya sama-sama terbuat dari kayu jati. Bedanya, pada coffee table yang digunakan adalah kayu jati recycle. Agar tampilannya lebih alami dan unik, furnitur kayu sengaja tidak di-finishing.
Layaknya taman, cahaya matahari leluasa masuk ruang tamu. Cahaya masuk melalui dinding-dinding kaca sehingga ruang tamu terang dan hangat oleh sinar matahari yang berlimpah pada siang hari. Dinding kaca juga memperlihatkan pemandangan taman di samping rumah. Pemandangan ini semakin menguatkan suasana "taman" dalam ruangan.
Proses "membawa" taman ke dalam ruang tamu semakin lengkap. Dengan menambahkan beberapa pohon. Pepohonan bisa menggunakan yang asli. Tetapi, menggunakan yang artifisial pun tak masalah. Yang penting memberikan nuansa hijau.
Tidak lupa, kerikil-kerikil koral disebarkan di permukaan lantai. Penyebarannya harus diatur agar dapat menutupi seluruh permukaan lantai. Bisa gunakan warna kerikil yang berbeda-beda dalam satu ruangan. Tergantung selera. Yang penting penataannya harus sesuai dengan gaya dan penataan ruangan. Supaya ruangan semakin "hidup", tambahkan aksesori berupa bantal warna-warni.
0 comments:
Post a Comment