CoMe tO tHe ReaLitY

Friday, October 17, 2008

Kenyataan kadang kala tak sesuai harapan. Seringkali kita menuai duka dengan kenyataan yang ada. Tapi begitulah hidup, ia akan terus berlalu walau kadang kita tak sukainya. Akan tetapi, kita juga tidak bisa menafikan satu hal bahwasanya apa yang kita inginkan belum tentu terbaek buat kita. Dibutuhkan jiwa besar untuk menapaki jalan setapak yang berliku dan menerjal. Tak jarang kita akan memprotes Tuhan atas apa yang terjadi. Dari sanalah kebesaran jiwa penting berperan. Kita tidak bisa membentuk kehidupan layaknya kita membentuk adonan kue. Kita tidak bisa menghias dunia layaknya hiasan di kamar pengantin. Dan kita juga tidak bisa menyetelnya layaknya chenel yang kita inginkan dan bisa kita ubah sesuai keinginan hati. Kehidupan sangat variatif dan tak jarang pula penuh kekerasan. Dibutuhkan pengorbanan dan persiapan di semua segi dalam menapaki kehidupan yang semakin hari seakan semakin semrawut.
Mayoritas personil kadang larut memikirkan The Reality yang sangat-sangat jauh dari apa yang di bayangkan. Segudang apologi dilontarkan hanya untuk pengobatan fluktuasinya. Tapi begitulah realita. Realita yang harus kita hadapi sebesar apapun konsekwensinya. Karena bagiku ia merupakan sosok pengobat jiwa yang menyirami hati yang gersang. Kenyataan terburuk sekalipun. kadang kita tak akan pernah menyadari bahwa ia bukan hanya amukan badai, melainkan secercah penyejuk jiwa yang mengoreksi jiwa-jiwa kelam milik sang takabur. Pengoreksi jiwa-jiwa kemanusiaan sang playboy. Pengobat jiwa-jiwa kesepian sang sakit hati. Dan pemanis jiwa-jiwa keras sang angkuh. Karena dengan menyadari kenyataan yang ada, semua komponen akan berfikir dan bertafakur, bahwa apa yang dilakukan belum selamanya benar, sekalipun juga apa yang dilakukan tidak selamanya salah.
Setiap orang pasti merasakan kenyataan terpahit dan terburuk dalam hidupnya. Begitu juga siapapun pasti merasakan kenyataan terindah dan tertinggi sepanjang hayatnya. Kita semua hanya menunggu giliran dengan tetap berusaha menjadi yang terbaek buat diri kita dan orang-orang terdekat kita. Dan terutama buat Tuhan. Karena disadari atau tidak, sampai kapanpun Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita bagaimanapun keadaan kita. Hanya Ia yang selalu ada buat kita kapanpun kita perlukan. Tuhan akan senantiasa mendengar dan mengabulkan doa-doa kita kalau kita berseru padaNya. Hanya kepada Tuhanlah semua harapan. Bukan aku trauma berharap pada makhluknya. Karena harapan manusia seringkali membuat siapapun kecewa dan terluka. Tuhan akan selalu bersama kita, sangat berbeda dengan manusia ciptaanNya yang sangat sering meninggalkan kita.
Setiap anganku mengudara. Kembali mencari secercah sinar yang sempat membawaku ke tempat teratas dan terindah. Dan sekali itu pula aku terjatuh dan terjungkir dengan seribu luka yang kembali sulit di obati. Ketika aku ingin mengubur nyata dalam aroma sedetik misk. Dan ketika itu pula aku mencium bau busuk yang sangat sulit aku hilangkan. Dan ketika aku berlari, melupakan sejenak nyata dalam bayang-bayang keindahan kemarin. Dan waktu itu pula aku harus kembali meratap mencari jiwa penyejuk yang sangat sulit kembali ditemui.
Kenyataan, ia harus di hadapi dengan lapang dada, hati terbuka dan jauh dari prasangka. Jika ia buruk, biarkan tangan-tangan magis mengubahnya dengan kesabaran, hikmah yang besar dan akan datang yang tak akan pernah terulang. Jika ia baik, jangan biarkan tangan-tangan takabur merusaknya. Bentengi ia dengan iman agar senantiasa barakah di jalanNya. Dan hiasi ia dengan amal ibadah yang terus memicu pendekatan diri padaNya. Life is reality.

Blognya Ria Dunia Ria | Tanks To Blogger