Dalam bimbang aku berdiri
Menyusun otot sendi-sendi kaki
Melawan sibak angin kebingungan
Mencari asal langkah kaki
Dalam bimbang aku tertatih
Menapaki bumi terpecah hancur melebur dalam emosi
Berlari mengejar pelangi yang datang setiap hujan
Mengais harapan sesaat
Dalam bimbang aku memohon
Mengharap tetes air dalam gurun pencipta
Bergerak terseok dalam bayang-bayang nestapa
Berangan bersayap terbang hilang menjauh
Dalam bimbang aku pasrah
Beradu kegelimangan dosa menyayat
Perih melontar rindu sahaja
Berharap semua kan berakhir
Beralih abadi dalam cinta Ilahi
~Dengung Hasrat Tersayat~
Friday, November 28, 2008Posted by Dunia Ria at 5:11 AM 0 comments
~SajaDaH keRinDuan~
Thursday, November 20, 2008Malam tanpa tepi berselimut kabut panjang
Dari sisiMu terus berlari dan menjauh
Bercak-bercak hitam terpancar di langit
Selaksa panorama membisu
Berharap sinarnya mengilhami
Dari bibirku terlukis cakrawala
Dari mataku tercermin selaksa dunia
Dari wajahku, akankah terpatri??
Rona sesal mengabadi
Puing-puing reruntuhan
Tak mampu hapuskan
Gelisah jiwa mendekam perlahan
Mencari peneguk dahaga
Dalam kelam sang perasa
Dalam hamparan alasMu
Aku meringkuk, mencengkram
berteriak mengoyak pertahanan bumi
Meleburkan doa dalam sayatan pedang langit
Menghantarkan sembah rindu padaMu
Menabur benih-benih cinta
Menebarkan jiwa-jiwa riang
Merobek luka nan syahdu
Membayangkan indah di sisiMu
Abadikan aku merajut tali-tali syurgawi
Membahana mengoleskan aksara di tubuhmu
Membakar nista dalam kelam sang iblis
Mencengkram dunia, merajut kasih, merengkuh kerinduan
Mengolesi dinding-dinding kebesaranMu.
Posted by Dunia Ria at 5:07 PM 0 comments
CoMe tO tHe ReaLitY
Friday, October 17, 2008Mayoritas personil kadang larut memikirkan The Reality yang sangat-sangat jauh dari apa yang di bayangkan. Segudang apologi dilontarkan hanya untuk pengobatan fluktuasinya. Tapi begitulah realita. Realita yang harus kita hadapi sebesar apapun konsekwensinya. Karena bagiku ia merupakan sosok pengobat jiwa yang menyirami hati yang gersang. Kenyataan terburuk sekalipun. kadang kita tak akan pernah menyadari bahwa ia bukan hanya amukan badai, melainkan secercah penyejuk jiwa yang mengoreksi jiwa-jiwa kelam milik sang takabur. Pengoreksi jiwa-jiwa kemanusiaan sang playboy. Pengobat jiwa-jiwa kesepian sang sakit hati. Dan pemanis jiwa-jiwa keras sang angkuh. Karena dengan menyadari kenyataan yang ada, semua komponen akan berfikir dan bertafakur, bahwa apa yang dilakukan belum selamanya benar, sekalipun juga apa yang dilakukan tidak selamanya salah.
Setiap orang pasti merasakan kenyataan terpahit dan terburuk dalam hidupnya. Begitu juga siapapun pasti merasakan kenyataan terindah dan tertinggi sepanjang hayatnya. Kita semua hanya menunggu giliran dengan tetap berusaha menjadi yang terbaek buat diri kita dan orang-orang terdekat kita. Dan terutama buat Tuhan. Karena disadari atau tidak, sampai kapanpun Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita bagaimanapun keadaan kita. Hanya Ia yang selalu ada buat kita kapanpun kita perlukan. Tuhan akan senantiasa mendengar dan mengabulkan doa-doa kita kalau kita berseru padaNya. Hanya kepada Tuhanlah semua harapan. Bukan aku trauma berharap pada makhluknya. Karena harapan manusia seringkali membuat siapapun kecewa dan terluka. Tuhan akan selalu bersama kita, sangat berbeda dengan manusia ciptaanNya yang sangat sering meninggalkan kita.
Setiap anganku mengudara. Kembali mencari secercah sinar yang sempat membawaku ke tempat teratas dan terindah. Dan sekali itu pula aku terjatuh dan terjungkir dengan seribu luka yang kembali sulit di obati. Ketika aku ingin mengubur nyata dalam aroma sedetik misk. Dan ketika itu pula aku mencium bau busuk yang sangat sulit aku hilangkan. Dan ketika aku berlari, melupakan sejenak nyata dalam bayang-bayang keindahan kemarin. Dan waktu itu pula aku harus kembali meratap mencari jiwa penyejuk yang sangat sulit kembali ditemui.
Kenyataan, ia harus di hadapi dengan lapang dada, hati terbuka dan jauh dari prasangka. Jika ia buruk, biarkan tangan-tangan magis mengubahnya dengan kesabaran, hikmah yang besar dan akan datang yang tak akan pernah terulang. Jika ia baik, jangan biarkan tangan-tangan takabur merusaknya. Bentengi ia dengan iman agar senantiasa barakah di jalanNya. Dan hiasi ia dengan amal ibadah yang terus memicu pendekatan diri padaNya. Life is reality.
Posted by Dunia Ria at 6:02 PM 1 comments
MENYIBAK TABIR RAHMAT DAN KEMENANGAN
Tuesday, September 23, 2008Hembusan angin di awal bulan Syawal merupakan sebuah isyarat bahwa bulan penuh berkah dengan sejuta rahmat dan ampunan telah kita lalui. Bahkan hembusan-hembusan lailatul qadar belum kita rasakan telah pergi meninggalkan kita. Masih adakah setitik jiwa optimisme bahwa tahun depan akan kembali kita rangkul? Waktu tidak akan bisa kita putar kembali. Kesempatan menyibak tabir rahasia kehidupan Tuhan semakin hari semakin mengurang. Jatah menikmati dunia yang diberikan Tuhan terlalu sebentar jika hanya dilalui kebahagiaan semu. Masih banyak persembahan berarti yang bisa kita ukir di pentas dunia.
Tidaklah wajar jika kita masih menunda-nunda sebuah kebajikan untuk hal-hal yang tidak berarti. Dunia sudah hampir mengahiri kisahnya. Perjalanan langit sudah hampir mendekati finish. Dan kita belum bisa menyusun puzzle dalam tingkat kesempurnaan. Saya yakin, kalau di setiap hati kita terdengung, bahwa belum sempurnanya mengisi bulan ramadhan dengan ibadah kepadaNya. Masih banyak kehampaan di sana-sini yang menuntut kita untuk menambalnya. Tapi, apalah daya, bulan penuh rahmat itu telah melenggang berlalu dan hampir pergi dari kita. Harus kita sadari, hari yang fitri menyambut di balik pintu. Di mana semua manusia mencari maaf sesamanya. Semua manusia seakan bersedih melewati perjalanan bulan pengampunan. Akankah kita termasuk orang-orang yang di ampuni?
Tuhan menciptakan “Iedul Fitri” bagi hambanya bukan tanpa sebab dan manfaat. Di sana ada segudang hikmah yang bisa kita ambil. Iedul fitri merupakan sebuah prestasi bagi hambanya yang telah bisa melewati bulan suci ramadhan dengan sejuta ampunannya. Bukan hanya lapar dan dahaga yang ia tahan, tapi segala bentuk hawa nafsu yang bisa menodai kesucian puasa itu sendiri. Di bulan ramadhan, Tuhan menurunkan sejuta rahmat, berkah dan ampunan, semua orang berlomba-lomba mendapatkannya. Dan di puncak pemberian Tuhan, Tuhan menurunkan hari kemenangan di hembusan kesejukan udara pagi satu syawal.
Memang, perjalanan yang kita lalui layaknya sebuah roda. Yang kadang kala bagiannya di atas dan bagian yang lain di bawah. Sama halnya dengan sebuah penghambaan kepadaNya. Semua orang membutuhkan maghfirah dan semua orang membutuhkan rahmat. Tapi tingkat usaha pencapaiannya berbeda. Ada yang sungguh-sungguh dan ada yang berleha-leha, karena keimanan seorang hamba kadang yazid tapi kadang juga yanqus. Hal itu harus kita sadari, akan tetapi kita jangan sampai terlena dengan turunnya semangat itu, justru bagaimana kita bisa meningkatkannya kembali.
Sebaiknya, di bulan ramadhan yang tinggal hitungan jari. Di hembusan terakhir bulan penuh rahmat, yang hari kemenangan sudah di ambang pintu. Kita harus lebih meningkatkan iman dan takwa. Bagaimana supaya sekarang lebih baik dari kemarin. Dan di hari iedul fitri kita benar-benar termasuk hamba-hambanya yang berada dalam kemenangan. Jangan di tunda-tunda, mulailah dari diri sendiri, dari sekarang dan dari sini.
Posted by Dunia Ria at 5:11 PM 2 comments
About Me
- Dunia Ria
- nashr city cairo, egypt, Indonesia
- banyak hal yang bisa kita pelajari dari masa lalu,tiada yang istimewa dariku,aku hanya ingin menjadi diriku sendiri,mencoba mengubur masa lalu dengan kata, karena hanya ia yang bisa berkata jujur, darinya aku belajar untuk tegar, mencari secoret tinta yang takkan pernah usang, hari ini kenyataan bagiku, kemarin biarkan ia pergi dengan kenangan, dan besok adalah harapan,,,